Inflasi Tahunan Kalteng Melejit Tipis, Jasa dan Emas Jadi Pemicu

  • Share
FOTO Ist.: Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti.

PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) sebesar 0,46 persen pada Mei 2025. Meski tergolong ringan, kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, terutama di sektor jasa dan barang bernilai tinggi.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menjelaskan, inflasi tersebut ditopang oleh meningkatnya indeks harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 8,26 persen. Selain itu, sektor pendidikan mencatat kenaikan sebesar 2,23 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 2,20 persen.

“Ini menunjukkan adanya tekanan harga yang cukup kuat di sektor jasa dan layanan,” ujar Agnes saat menyampaikan rilis resmi, di Kantor BPS Provinsi Kalteng, Senin (02/06/2025).

BACA JUGA  DPRD Minta Pemerintah Prioritaskan Titik Jalan Rawan Gelap

Kelompok lainnya yang turut memberikan kontribusi inflasi tahunan adalah pakaian dan alas kaki dengan kenaikan 2,07 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,28 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran yang meningkat 2,11 persen.

Komoditas-komoditas penyumbang utama inflasi y-on-y mencakup emas perhiasan, susu kental manis (SKM), ikan gabus, minyak goreng, dan kopi bubuk. Kelompok perawatan pribadi sendiri menyumbang andil tertinggi sebesar 0,46 persen terhadap inflasi tahunan, disusul oleh penyediaan makanan dan minuman/restoran yang memberi andil 0,22 persen.

Namun demikian, inflasi tahunan ini tertahan oleh penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,73 persen, sementara sektor transportasi melemah 1,37 persen akibat turunnya harga daging ayam ras, angkutan udara, dan beras.

BACA JUGA  Asdy Narang Desak Percepatan Perbaikan Infrastruktur di Sejumlah Wilayah Kalteng

“Beberapa komoditas pangan yang menyumbang penurunan indeks harga seperti daging ayam ras, bawang merah, hingga bayam, menjadi faktor utama penahan laju inflasi,” lanjut Agnes.

Secara bulanan (month-to-month/m-to-m), Kalimantan Tengah justru mengalami deflasi sebesar 0,53 persen pada Mei 2025. Komoditas yang menyumbang deflasi terutama adalah cabai rawit, ikan gabus, bawang merah, bayam, dan daging ayam ras.

Sementara itu, inflasi bulanan dalam skala kecil tetap terjadi karena kenaikan harga pada tomat, tarif pulsa ponsel, dan emas perhiasan. “Perubahan harga ini menunjukkan bahwa dinamika pasokan komoditas pangan masih sangat mempengaruhi inflasi daerah, terutama komoditas hortikultura yang sangat fluktuatif,” tandas Agnes. (Red/Adv)

BACA JUGA  Pemprov Kalteng Genjot Ketahanan Pangan, Panen Raya di Kapuas Jadi Bukti Nyata
Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *