PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menegaskan peran strategis Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai ujung tombak pelayanan dasar di desa, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Riam Durian, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (8/6/2025).
Dalam kesempatan ini, ia meluncurkan implementasi enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Posyandu Akasia.
Disambut dengan upacara adat Dayak Potong Pantan, Gubernur hadir bersama Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Wakil Bupati Kobar Suyanto, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, serta jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten.
Kegiatan peninjauan dirangkai dengan penyerahan simbolis bantuan intervensi SPM untuk enam bidang: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan kawasan permukiman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta sosial.
Dalam sambutannya, Wabup Kobar Suyanto menyampaikan bahwa Pemkab Kobar siap menyelaraskan program dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, termasuk mendukung arah pembangunan yang berbasis desa.
Plt. Sekretaris Daerah Kalteng Leonard S. Ampung menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari upaya mengurangi kesenjangan layanan antara desa dan kota. “Ini membuktikan bahwa pembangunan tidak hanya berpusat di perkotaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP Posyandu Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran mengajak para ibu untuk rutin memanfaatkan layanan Posyandu guna mencegah stunting.
Ia menyampaikan bahwa program yang diluncurkan di Desa Riam Durian merupakan simulasi awal yang diharapkan menjadi contoh implementasi SPM Posyandu di wilayah lain.
Gubernur Agustiar Sabran dalam dialog bersama warga menekankan pentingnya membangun dari desa, agar seluruh masyarakat Kalteng, termasuk di pedalaman, mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang layak.
“Kami ingin masyarakat desa tidak merasa tertinggal. Kalau desa-desa sudah baik, kota akan menyusul. Tidak ada perbedaan. Semua warga Kalteng punya hak yang sama,” ujar Gubernur.
Sebagai bagian dari kegiatan, digelar pula pasar murah yang menyediakan 1.000 paket sembako bersubsidi berisi beras, gula, dan minyak goreng. Setelah berdialog dengan warga, Gubernur secara spontan mengumumkan bahwa seluruh paket akan dibagikan secara gratis.
Program pasar murah ini juga berlangsung di sejumlah titik lainnya di Kalimantan Tengah, termasuk Pangkalan Bun, Mendawai, Kereng Pangi, Kota Besi Hulu, Hanau, dan Simpang Bangkal, dengan total lebih dari 5.000 paket sembako disalurkan. (*)