Sinergi Nasional, OJK Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

  • Share

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya sinergi nasional dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah di seluruh pelosok negeri.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) di Kantor OJK, Jakarta, Selasa, menekankan perlunya kolaborasi semua pemangku kepentingan guna memperluas akses keuangan syariah.

“Kami minta teman-teman semua di jajaran PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) dan tentu semua stakeholder kita di sini untuk menjadikan ini tantangan bagi kita. Jangan sampai apa yang sudah baik dalam literasinya itu karena ketidakadaan aksesnya menjadi kontraproduktif, menjadi kemudian skeptis dan apatis,” ujar Mahendra, Selasa (25/03/2025).

BACA JUGA  Fairid Naparin Prioritaskan Jalan Lingkungan Dalam APBD 2025

OJK mencatat sejumlah tantangan yang masih dihadapi industri keuangan syariah, seperti keterbatasan pengembangan produk dan minimnya SDM yang berkompeten. OJK pun telah menerbitkan sembilan Peraturan OJK (POJK) dan tujuh Surat Edaran OJK (SEOJK) dalam dua tahun terakhir guna mendukung pengembangan industri.

Per Januari 2025, total aset industri keuangan syariah tumbuh 10,35 persen year on year (yoy), mencapai Rp2.860,1 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan sinergi yang telah dibangun harus berlanjut.

BACA JUGA  DPD Pemuda Tani Indonesia Kalteng Dilantik, Generasi Muda Siap Wujudkan Pertanian Masa Depan

“Kita harus bersama mencari cara-cara yang bisa menjangkau masyarakat yang sebetulnya hanya mau dengan syariah. Nah, ini tugas Bapak Ibu semua bagaimana menjangkau saudara-saudara kita yang inginnya hanya buka syariah tapi mungkin secara akses kurang mendapat kesempatan,” kata Friderica.

GERAK Syariah 2025 sukses mencatat partisipasi 6,35 juta orang. Program ini menggandeng PUJK Syariah, Bank Indonesia, KNEKS, MES, kementerian, lembaga terkait, serta komunitas dan media massa.

“Melalui GERAK Syariah, kita ingin memastikan layanan keuangan syariah menjangkau pelosok desa dengan melibatkan komunitas dan BUMDes sebagai agen literasi dan inklusi. Ini langkah besar untuk membangun ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” tandas Friderica. (Red/OJK)

BACA JUGA  ASN Barito Selatan Dibekali Pemahaman Keterbukaan Informasi
Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *