PALANGKARAYA – Pemenuhan gizi yang tepat sejak usia dini menjadi faktor krusial dalam menentukan kualitas hidup anak ke depan. Hal ini disampaikan dalam webinar Grand Parenting yang digelar DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, belum lama ini, yang mengupas tuntas strategi pemenuhan gizi balita berbasis ilmu medis dan pangan lokal.
Dokter Spesialis Anak, Arieta R. Kawengian, menjelaskan bahwa anak membutuhkan kombinasi makronutrien dan mikronutrien dalam jumlah seimbang agar proses tumbuh kembang berjalan optimal. Menurutnya, kekurangan gizi akan berdampak langsung pada perkembangan motorik, kognitif, dan sosial emosional anak.
“Gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering diabaikan, seperti keterlambatan bicara atau sulitnya anak berinteraksi,” kata Arieta dalam paparannya.
Ia juga mengingatkan agar para orang tua rutin melakukan pemantauan kesehatan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat agar bisa mendeteksi masalah sejak dini.
Selaras dengan hal itu, Lailatul Muniroh dari Universitas Airlangga memaparkan pentingnya konsumsi pangan lokal yang bergizi, mudah didapat, dan ekonomis sebagai solusi praktis dalam pemenuhan gizi balita.
Menurutnya, dengan memperhatikan empat pilar gizi seimbang – keberagaman pangan, aktivitas fisik, hidup bersih, dan pemantauan berat badan – orang tua dapat membantu anak tumbuh lebih sehat dan terhindar dari risiko stunting.
Lailatul juga menyoroti peran keluarga sebagai kunci utama dalam memperbaiki pola makan dan gaya hidup anak, termasuk dalam mengenalkan berbagai jenis pangan lokal yang kaya nutrisi.
“Jika pola gizi seimbang dilakukan sejak dini, maka kita bisa mengawal anak-anak tumbuh menjadi generasi yang sehat secara fisik dan mental,” tandas Lailatul. (Red/Adv)