PALANGKARAYA – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kenaikan seiring inflasi yang terjadi di bulan Juni 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, inflasi month-to-month tercatat sebesar 0,32 persen.
Agnes Widiastuti selaku Kepala BPS Provinsi Kalteng menyebutkan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara dengan capaian 1,39 persen dan IHK 109,61, Selasa (01/07/2025).
“Empat kabupaten/kota pantauan IHK semuanya mengalami inflasi, meskipun dengan angka yang bervariasi,” terangnya.
Inflasi year-to-date hingga Juni 2025 tercatat sebesar 1,08 persen, sementara inflasi tahunan (year-on-year) berada di angka 1,06 persen. Ini menunjukkan stabilitas harga yang relatif terjaga secara umum.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama inflasi tahunan dengan lonjakan sebesar 8,16 persen. Kelompok makanan dan minuman/restoran turut menyumbang inflasi sebesar 2,52 persen.
Diikuti kelompok pendidikan, pakaian dan alas kaki, serta sektor kesehatan dan rekreasi yang mengalami kenaikan harga.
Sementara itu, kelompok transportasi, informasi dan komunikasi, serta sektor energi dan perumahan menunjukkan penurunan harga yang berkontribusi pada perlambatan inflasi.
Secara spasial, inflasi tertinggi bulan Juni tercatat di Kabupaten Kapuas sebesar 0,46 persen, disusul Sampit 0,43 persen, Palangka Raya 0,19 persen, dan Sukamara 0,06 persen.
Komoditas yang paling dominan menyebabkan inflasi adalah bawang merah dan cabai rawit. Pasokan dari daerah penghasil yang berkurang menyebabkan lonjakan harga.
“Kami juga mencatat penurunan harga beras lokal karena kebijakan pengurasan stok menjelang musim panen,” tandas Agnes. (Red/Adv)