FEB UPR Gandeng Mitra Pengguna Lulusan untuk Pemuktahiran Kurikulum Baru

  • Share
FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR

PALANGKARAYA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (FEB UPR) terus menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan tinggi, salah satunya dengan menggandeng mitra industri dalam merancang kurikulum berbasis praktik dan kebutuhan dunia kerja terkini.

Hal ini dibuktikan dalam kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum yang berlangsung di Gedung PPIIG UPR, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan fakultas, ketua program studi, dan mitra eksternal dari sektor industri dan perbankan.

“Kami ingin menyusun kurikulum yang tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata dunia usaha,” ungkap Dra. Anike Retawati, MM., Ketua Panitia kegiatan, Rabu (23/07/2025).

BACA JUGA  Pajak Pribadi dan Usaha Jadi Pondasi Pendapatan Daerah
FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR

Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri, yaitu Prof. Risna Wijayanti dan Dr. Sri Suharsih.

Dekan FEB UPR, Dr. Sunaryo Neneng menekankan pentingnya masukan dari pihak luar sebagai bentuk validasi eksternal dalam proses evaluasi kurikulum. Ia menyebut pendekatan ini dapat memperkaya struktur program studi dan meningkatkan daya saing lulusan.

Menurut Sunaryo, dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga profesional yang agile dan mampu berpikir kreatif, yang tidak hanya mengandalkan teori semata. Oleh karena itu, kolaborasi dengan industri menjadi mutlak diperlukan.

BACA JUGA  Penataan Permukiman Harus Jamin Legalitas dan Kenyamanan

“Salah satu indikator keberhasilan kurikulum adalah saat lulusan diterima dan dibutuhkan oleh pasar kerja dengan cepat,” katanya.

FOTO Ist.: Suasana kegiatan Workshop Pemuktahiran Kurikulum di Gedung PPIIG UPR

Kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang refleksi internal untuk meninjau kembali efektivitas proses pembelajaran yang telah berjalan, sekaligus menyusun strategi perbaikan berkelanjutan.

Dengan adanya workshop ini, para dosen dan pengelola program studi diharapkan memiliki panduan yang lebih kuat dalam merancang kurikulum baru yang berorientasi hasil.

BACA JUGA  Huma Betang Night Jadi Magnet Wisata Malam, Gubernur Kalteng Dorong Sinergi Pelestarian Budaya

“Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam menciptakan lulusan yang relevan, berkualitas, dan siap bersaing secara global,” tandas Sunaryo. (Red/Adv)

Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *