PALANGKARAYA – Sektor peternakan di Palangka Raya dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi baru. Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery menyebut, dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan dan pembinaan adalah kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut.
Khemal menekankan bahwa saat ini peternak lokal membutuhkan pendampingan teknis agar bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak secara berkelanjutan.
Ia juga mengatakan bahwa kebutuhan protein hewani di Palangka Raya seharusnya dapat dipenuhi dari hasil produksi lokal apabila kapasitas peternak diperkuat dengan baik.
“Peternak lokal kita perlu difasilitasi, tidak hanya soal bantuan fisik, tapi juga pembinaan dan pelatihan agar mereka memahami teknik beternak yang baik dan benar,” ujarnya, Rabu (16/07/2025)
Ia menambahkan bahwa dukungan pemerintah perlu diarahkan pada pembangunan ekosistem peternakan yang berdaya saing dan mandiri, dimulai dari pembinaan sumber daya manusianya.
Menurutnya, Pemko bisa menggandeng dinas teknis, lembaga pelatihan, serta akademisi untuk merancang program pelatihan yang aplikatif dan berkelanjutan.
Ia juga menilai bahwa jika potensi peternakan dioptimalkan, maka dampaknya tidak hanya pada ketahanan pangan, tetapi juga pada terbukanya lapangan kerja dan peluang ekspor.
Khemal menyampaikan bahwa selama ini ketergantungan terhadap suplai dari luar daerah menjadi salah satu penyebab tingginya fluktuasi harga daging dan telur di pasaran.
“Kalau peternak kita kuat dan mandiri, maka Palangka Raya bisa menjadi daerah yang mampu mencukupi kebutuhan daging dan telur sendiri, bahkan berpotensi untuk ekspor ke daerah sekitar,” tandas Khemal. (Red/Adv)