BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, melalui Bupati H. Eddy Raya Samsuri, mengikuti Rakor Penanggulangan Karhutla 2025 di Kantor Gubernur Kalteng, bersama kepala daerah lainnya.
Rakor dipimpin Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq, dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. BMKG mencatat kemarau tahun ini normal, tetapi potensi kebakaran tinggi di wilayah gambut.
“KLHK memiliki mandat untuk mengatur kebijakan lingkungan, menegakkan hukum, mengendalikan kebakaran, dan memulihkan ekosistem,” kata Hanif Faisol, Kamis (07/08/2025) kemarin.
Ia menggarisbawahi upaya pencegahan seperti larangan pengeringan gambut, sekat kanal, aktivasi satgas, serta keterlibatan akademisi dalam metode pembukaan lahan yang ramah lingkungan.
BPBD Kalteng melaporkan 1.317 hotspot hingga 4 Agustus 2025, dengan 326 kejadian membakar 451 hektare lahan. Sementara pada 6 Agustus, ada 11 hotspot berkonfidensi sedang di beberapa kabupaten.
Kebakaran banyak terjadi di lahan mineral dan sebagian di gambut kawasan konsesi. BMKG memprediksi risiko meningkat tajam pada 8–9 Agustus 2025 di selatan dan tengah Kalteng.
Gubernur Agustiar Sabran mengingatkan ancaman tinggi di Pulang Pisau, Kapuas, dan Kotawaringin Timur. Ia mengajak belajar dari kejadian besar 2015 dan 2019.
Bupati Eddy Raya Samsuri menyambut positif kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. “Masyarakat Barsel harus tetap aman dari kabut asap,” ujarnya.
Rakor diakhiri penandatanganan kesepakatan bersama dan penyerahan bantuan peralatan pemadaman. “Kerja kolektif ini akan memperkuat kesiapsiagaan kita,” pungkas Eddy. (Red/Adv/Via)