Kredit Non-UMKM Masih Dominasi Penyaluran di Kalteng

  • Share

PALANGKARAYA – Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan, penyaluran kredit non-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih mendominasi dengan porsi 64,01 persen atau senilai Rp32,77 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit untuk usaha mikro tercatat 17,09 persen atau Rp8,75 triliun, usaha kecil 12,47 persen atau Rp6,39 triliun, dan usaha menengah 6,43 persen atau Rp3,29 triliun.

“Kredit konsumtif mengalami pertumbuhan 6,93 persen secara tahunan (y-on-y), dengan nilai Rp20,21 triliun per Juni 2025 dari Rp18,90 triliun di periode sama 2024,” ujar Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, Selasa (30/9/2025).

BACA JUGA  Kota Palangka Raya Susun Aturan Tegas Kendalikan Karhutla

Di sisi lain, kredit modal kerja juga mencatatkan kenaikan 10,60 persen (y-on-y), dengan capaian Rp17,7 triliun dari sebelumnya Rp16,03 triliun.

Namun, kredit investasi justru menunjukkan tren penurunan tipis -0,60 persen, dari Rp13,35 triliun menjadi Rp13,27 triliun pada periode sama.

Berdasarkan sektor, pertanian, perburuan, dan kehutanan menempati posisi tertinggi dengan Rp14,83 triliun, disusul pemilikan peralatan rumah tangga Rp14,22 triliun.

BACA JUGA  Peringatan Hari Jadi Kobar ke-66 Perkuat Persaudaraan Daerah

Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran tercatat Rp9,55 triliun, pemilikan rumah tinggal Rp5,57 triliun, serta industri pengolahan Rp1,12 triliun.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa meski sektor UMKM penting bagi ekonomi lokal, aliran pembiayaan masih terkonsentrasi pada non-UMKM.

Primandanu menekankan pentingnya perbankan mendorong lebih banyak penyaluran kredit produktif bagi UMKM sebagai salah satu motor ekonomi.

“UMKM berperan strategis sehingga perlu dukungan pembiayaan yang lebih luas,” pungkas Primandanu. (Red/Via)

BACA JUGA  KMP Diharapkan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Desa di Katingan
Website |  + posts
  • Share