MUARA TEWEH – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Barito Utara menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara dalam mempercepat pelaksanaan program cetak sawah baru di Kecamatan Gunung Timang dan sekitarnya.
Program ini dinilai tidak hanya penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat pedesaan.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Barito Utara, Taufik Nugraha, menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi daerah.
Ia memandang langkah Pemkab dalam memperluas areal persawahan merupakan terobosan strategis di tengah tantangan fluktuasi harga pangan dan ketergantungan pasokan dari luar wilayah.
“Ketahanan pangan adalah pondasi bagi kemandirian suatu daerah. Program cetak sawah bukan hanya tentang membuka lahan baru, tapi juga menciptakan kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Taufik di Muara Teweh, belum lama ini.
Menurutnya, agar program ini berjalan efektif dan memberi hasil maksimal, Pemkab harus menyiapkan infrastruktur pendukung yang memadai.
Di antaranya sistem irigasi yang baik, alat dan mesin pertanian modern, hingga pendampingan teknis bagi petani.
“Kami berharap program ini dikawal dengan perencanaan yang matang, termasuk pemberian bantuan sarana produksi dan pembinaan berkelanjutan bagi kelompok tani. Tujuannya agar produktivitas meningkat dan hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Taufik juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat tani.
Menurutnya, keberhasilan program cetak sawah akan sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor serta partisipasi aktif petani di lapangan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Eveready Noor, menjelaskan bahwa program cetak sawah di Gunung Timang dan Montallat merupakan bagian dari strategi memperluas lahan produktif dalam rangka mendukung kemandirian pangan nasional.
“Selain pemetaan lahan, kami juga memperkuat kapasitas kelompok tani agar mampu mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan. Kami ingin petani benar-benar merasakan dampak ekonomi dari program ini,” tutur Eveready.
Ia menambahkan, pemerintah daerah saat ini tengah berupaya mengintegrasikan program cetak sawah dengan rencana peningkatan akses pasar dan pengolahan hasil pertanian lokal.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan rantai nilai pertanian yang lebih kuat dan berdaya saing.
“Dengan dukungan legislatif dan kolaborasi masyarakat tani, kami optimistis Barito Utara bisa mencapai kemandirian pangan sekaligus menumbuhkan ekonomi pedesaan secara signifikan,” pungkas Taufik. (red/adv)











