Warga Dapil 3 Seruyan Perbaiki Jalan Rusak Secara Swadaya, Stefani Minta Pemda Bertindak Cepat

  • Share
FOTO Ist.: Anggota DPRD Seruyan Stefani Berliana Magdalena

Kuala Pembuang – Kondisi infrastruktur jalan di daerah pemilihan (dapil) 3 Kabupaten Seruyan kian memprihatinkan. Tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah, warga setempat akhirnya bergotong royong memperbaiki jalan rusak secara swadaya demi kelancaran aktivitas harian, terutama dalam mendukung sektor pertanian dan perkebunan.

Anggota DPRD Seruyan dari Fraksi Partai Golkar, Stefani Berliana Magdalena mengungkapkan bahwa masyarakat telah lama berinisiatif melakukan perbaikan jalan dengan sumber daya dan alat yang dimiliki sendiri. Menurutnya, langkah ini menunjukkan tingginya kepedulian warga terhadap pentingnya infrastruktur yang memadai.

“Inisiatif perbaikan ini murni lahir dari kepedulian masyarakat. Mereka sadar bahwa jika menunggu terlalu lama, roda ekonomi bisa terhenti,” ujar Stefani kepada wartawan. Jumat, 5 April 2024.

BACA JUGA  Lewu Festival Hadirkan Budaya Lokal dan Hiburan Nasional

Stefani menambahkan, kerusakan jalan yang parah berdampak langsung pada distribusi hasil panen, khususnya sawit. Ia menyoroti bagaimana hasil panen warga bisa rusak bahkan tidak laku karena keterlambatan pengiriman akibat kondisi jalan yang tak layak.

“Buah sawit dari kebun masyarakat, kalau terkendala di jalan, buah yang harusnya fresh sampai ke tujuan jadi busuk atau rusak,” jelasnya.

Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah ruas jalan B3 arah Rantau Pulut, wilayah Seruyan Tengah, yang menurut Stefani telah diperbaiki melalui gotong royong masyarakat. Meskipun ia menyadari bahwa ruas jalan tersebut merupakan kewenangan pemerintah provinsi, namun ia menilai langkah masyarakat ini tidak bisa dihindari.

BACA JUGA  Pengembangan Wisata Butuh Perda Khusus Sebagai Landasan

“Bukan maksud kita melangkahi kebijakan provinsi, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, masyarakat akan semakin kesulitan. Oleh karena itu, gotong royong menjadi solusi sementara untuk memperbaiki jalan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Stefani juga menyoroti kurangnya apresiasi terhadap upaya warga dalam pemberitaan media. Ia menyayangkan bahwa media lebih sering menyoroti sisi negatif tanpa memberi ruang bagi kabar positif dari masyarakat yang berjuang mandiri.

“Kalau boleh jujur, media kadang mem-blow up bagian jeleknya saja. Jalan yang sudah diperbaiki dan bagus tidak diangkat ke permukaan,” ungkapnya.

Ia mendesak pemerintah provinsi untuk tidak lagi menunda perbaikan infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Bagi Stefani, perbaikan jalan adalah kunci untuk membuka akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan dasar lainnya bagi masyarakat pedesaan.

BACA JUGA  Bangun Iklim Investasi Ramah Pemuda, Pemuda Katolik Lakukan Konsolidasi

“Kami berharap pemerintah provinsi segera turun tangan. Jalan bukan sekadar akses fisik, tapi juga penopang utama kesejahteraan rakyat,” tandas Stefani. (Red/Adv)

Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *