PALANGKARAYA – Aktivitas keberangkatan penumpang di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, menunjukkan lonjakan drastis pada puncak arus balik Lebaran tahun ini. Lonjakan tersebut mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
General Manager Bandara Tjilik Riwut, Mohamad Adiwiyatno, menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan salah satu yang tertinggi selama periode arus balik dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini telah diprediksi sejak sebelum Lebaran.
“Dibandingkan tahun kemarin sangat jauh, kita ada peningkatan di atas 50 persen. Tahun lalu hanya sekitar 3.300-an, tahun ini mencapai 4.300,” ungkapnya, Senin (7/4/2025).
Data mencatat bahwa hari Minggu (6/4/2025) menjadi hari tersibuk dengan jumlah penumpang mencapai 4.304 orang. Kepadatan diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan, dengan rata-rata keberangkatan di atas 4.000 penumpang per hari.
“Hari ini juga masih padat, kemungkinan trafiknya tetap tinggi dan diprediksi tembus lebih dari 4.000 penumpang. Bandara kita memang sudah disiapkan dengan prediksi peningkatan penumpang. Kemarin dan hari ini merupakan puncak arus balik, makanya semua sudah disiapkan dengan baik dan ternyata benar,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa seluruh sumber daya dikerahkan untuk mengantisipasi puncak arus balik, mulai dari penambahan layanan hingga manajemen penumpang di ruang tunggu dan boarding gate. Koordinasi juga dilakukan secara intensif dengan pihak maskapai.
Adiwiyatno menekankan bahwa peran serta penumpang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional. Ketertiban dalam mengikuti aturan bandara akan berdampak langsung pada kelancaran proses keberangkatan.
“Dengan datang lebih awal dan mematuhi batas barang bawaan, maka proses pemeriksaan dan keberangkatan akan berjalan lebih lancar. Ini demi kenyamanan bersama,” ujarnya.
Pihak bandara juga mengingatkan agar masyarakat proaktif mencari informasi resmi terkait penerbangan. Ketepatan informasi akan membantu penumpang dalam menyesuaikan waktu keberangkatan secara efektif.
“Pantau informasi resmi dari maskapai dan pihak bandara, jangan hanya mengandalkan info dari luar. Ini penting agar tidak tertinggal dan bisa menyesuaikan diri dengan situasi,” tandas Adiwiyatno. (Red/Adv)