Konten Melecehkan Gubernur Kalteng Dikecam Ketua PWI: “Profesi Wartawan Itu Mulia”

  • Share
FOTO Ist. :  Ketua PWI Kalteng, M Zainal.

PALANGKARAYA – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah, M Zainal, mengecam keras aksi tidak etis yang dilakukan oleh seorang konten kreator yang videonya beredar luas dan diduga melecehkan Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran.

Kepada para wartawan, Minggu malam (20/4/2025), Zainal menyayangkan bahwa dalam video tersebut sang pembuat konten bahkan mengaku-ngaku sebagai wartawan, sesuatu yang menurutnya mencoreng nama baik profesi jurnalis yang sejatinya menjunjung tinggi etika dan integritas.

Menurut Zainal, profesi wartawan sejatinya bukan untuk melecehkan siapa pun, tetapi untuk mengabdi kepada kebenaran dan kepentingan publik melalui informasi yang berimbang dan bertanggung jawab. Kritik boleh, kata dia, tapi harus disampaikan secara membangun dan bukan untuk menjatuhkan martabat seseorang.

BACA JUGA  Bangun Iklim Investasi Ramah Pemuda, Pemuda Katolik Lakukan Konsolidasi

“Profesi wartawan bukan untuk melecehkan siapapun, karena profesi ini merupakan profesi yang mulia. Mengkritik boleh, tetapi jangan sampai melecehkan, justru kritik yang membangun, bukan menjatuhkan,” tegasnya, Minggu (20/4/2025) malam.

Zainal menambahkan, tindakan dalam video itu makin parah karena alat yang digunakan bertuliskan situs yang diduga mengarah pada konten pornografi, yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai etika jurnalistik maupun sopan santun dalam bermedia sosial.

Ia pun mendesak agar oknum tersebut segera melakukan permintaan maaf secara terbuka kepada Gubernur dan masyarakat Kalteng atas kelakuannya yang dinilai mencederai kehormatan profesi wartawan serta norma kesusilaan di ruang publik.

BACA JUGA  Akses Pertanian Jadi Prioritas, Jalan di Bataguh Akan Dibangun dengan Anggaran Rp150 Miliar

Dalam keterangannya, ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak serta-merta mempercayai klaim seseorang tanpa melihat latar belakang dan kredibilitasnya, terutama dalam konteks profesi wartawan yang harus melalui pendidikan khusus.

“Sekali lagi, saya sangat menyayangkan ulah oknum tersebut. Saya sangat yakin dia bukan wartawan, hanya mengaku-ngaku wartawan saja. Karena kalau wartawan, apalagi sudah pernah mengikuti pendidikan sebagai seorang jurnalis, dia pasti punya akhlak. Nah, orang ini tidak ada akhlaknya, tidak ada atitude dalam membuat konten, hanya ingin tenar saja, tanpa memikirkan akibatnya,” tandas M Zainal. (Red/Adv)

BACA JUGA  Asdy Narang Desak Percepatan Perbaikan Infrastruktur di Sejumlah Wilayah Kalteng
Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *