PALEMBANG – Dalam rangka memperkuat edukasi dan pelindungan konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan menggelar Youngpreneur Summit 2025 dan Syariah Financial Fair (SYAFIF) pada Kamis (16/5/2025). Program ini dirancang untuk membangun wirausahawan muda dan memperluas inklusi keuangan syariah di era digital.
Kepala Eksekutif Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyatakan optimisme besar untuk mencetak entrepreneur muda yang mampu menembus pasar nasional bahkan ekspor.
“Kita ingin semua ‘Ayu dan Kakak’ di Sumsel menjadi Sultan Muda, entrepreneur muda yang sukses dan mampu menembus pasar nasional bahkan ekspor,” ujar Friderica.
Ia menjelaskan, ekonomi syariah dengan total aset Rp2.900 triliun pada Maret 2025, memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan sebagai pemain utama, bukan hanya sebagai pasar.
“Bonus demografi dan tingginya jumlah penduduk muslim Indonesia adalah peluang besar. Jangan hanya jadi pasar, tapi harus jadi pemain utama keuangan syariah,” tegasnya.
Friderica juga menegaskan pentingnya literasi menyentuh akar masyarakat dengan melibatkan pesantren dan dai sebagai agen inklusi.
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya mengingatkan agar wirausahawan muda berintegritas dan tahan banting dalam menghadapi tantangan.
“Jadilah teladan yang berkarya, berbudaya, dan berbakti kepada masyarakat. Literasi keuangan bukan sekadar teori, tapi bekal hidup. Jangan cepat tergiur investasi bodong atau pinjaman ilegal,” pesannya.
OJK juga menggelar Syariah Financial Fair (SYAFIF) Goes to Palembang selama tiga hari di Palembang Indah Mall sebagai langkah nyata penguatan layanan keuangan syariah. (Red/Adv)