PALANGKARAYA – Dunia perbankan di Kalimantan Tengah tengah menikmati momentum pertumbuhan positif. OJK mencatat bahwa aset bank umum meningkat pesat hingga Rp89,38 triliun per April 2025, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 14,46 persen.
Primandanu Febriyan Aziz, Kepala OJK Kalteng, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini mengindikasikan semakin kuatnya kepercayaan publik terhadap industri keuangan, Jumat (13/06/2025) siang.
“DPK turut naik menjadi Rp49,22 triliun, tumbuh 14,39 persen. Sementara kredit yang disalurkan bank umum naik hampir Rp5 triliun menjadi Rp50,87 triliun,” ucap Primandanu.
Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,96 persen, menunjukkan pembiayaan yang dilakukan masih tergolong sehat dan produktif.
Kredit konsumtif mengambil porsi terbesar, mencapai Rp19,88 triliun. Sementara itu, kredit modal kerja berada di angka Rp17,48 triliun dan investasi di angka Rp13,50 triliun.
Primandanu menjelaskan bahwa sektor agribisnis menjadi andalan dalam penyerapan kredit, khususnya pertanian dan kehutanan dengan nilai mencapai Rp14,99 triliun atau hampir sepertiga dari total pembiayaan.
Selain itu, kredit multiguna untuk rumah tangga mencapai Rp13,99 triliun. Sektor perdagangan menyusul dengan Rp9,50 triliun, kredit properti sebesar Rp5,51 triliun, dan sektor manufaktur Rp1,10 triliun.
Ia menambahkan, kredit pertanian menunjukkan kinerja istimewa dengan NPL hanya 0,79 persen. Angka ini mencerminkan rendahnya risiko gagal bayar dari sektor ini.
Sebagian besar kredit masih dikucurkan kepada segmen non-UMKM sebesar Rp32,04 triliun, atau sekitar 63 persen dari total kredit perbankan.
“Palangka Raya menjadi pusat pertumbuhan pembiayaan, dengan distribusi tinggi juga terlihat di Kotim, Kobar, Barut, dan Kapuas,” tandas Primandanu. (Red/Adv)