PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus menunjukkan komitmen tinggi dalam percepatan penurunan stunting. Melalui berbagai program konvergensi, pemerintah setempat memadukan intervensi gizi, sosial, hingga perumahan untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Wali Kota Fairid Naparin menyampaikan hal itu dalam forum Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang berlangsung di Aurila Hotel Palangka Raya.
“Angka ini menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Kami terus berupaya agar prevalensi stunting bisa ditekan semaksimal mungkin dengan melibatkan semua elemen,” tuturnya, Senin (30/06/2025) kemarin.
Tahun 2025, sebanyak 19 kelurahan ditetapkan sebagai lokus penanganan stunting. Program Genting tetap menjadi andalan karena mampu melibatkan semua lapisan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi anak stunting.
Fairid menyebutkan sebanyak 142 Baduta menjadi sasaran tahun ini. Para orang tua asuh berasal dari unsur pemerintah, rumah sakit, sektor perhotelan, hingga dunia kampus.
Dari sisi sosial ekonomi, Pemko menemukan 52 keluarga sasaran tidak memiliki rumah. Maka, bantuan rumah tanpa DP dengan cicilan ringan telah disiapkan untuk mereka.
Tak hanya itu, tujuh keluarga dari 45 yang telah memiliki rumah juga mendapat bantuan bedah rumah karena hunian mereka tidak memenuhi standar kelayakan.
Fairid meyakini bahwa upaya menekan stunting harus dilakukan dengan kerja sama lintas sektor serta dukungan masyarakat. Akses hunian layak juga menjadi aspek penting dalam tumbuh kembang anak.
“Kesehatan anak itu tanggung jawab bersama. Kita jaga dari piring makan sampai atap rumah,” tandas Fairid. (Red/Adv)