Peluncuran Sistem Database OJK Pacu Reformasi Asuransi

  • Share

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan dua sistem utama, Database Agen Asuransi dan Database Polis Asuransi Indonesia, sebagai langkah strategis untuk memperkuat tata kelola dan transparansi di sektor perasuransian. Inisiatif ini diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, didampingi Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian.

Kedua sistem ini dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari transformasi digital sektor keuangan yang lebih berorientasi pada perlindungan konsumen dan pengawasan berbasis data.

Mahendra menyatakan bahwa penyediaan akses data yang dapat diverifikasi adalah upaya serius untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan, khususnya asuransi.

BACA JUGA  Akses Pertanian Jadi Prioritas, Jalan di Bataguh Akan Dibangun dengan Anggaran Rp150 Miliar

“Apa yang dilakukan ini bukan sekadar peluncuran teknologi, melainkan transformasi nilai yang menyentuh cara kerja industri dan juga internal OJK,” ucap Mahendra, belum lama ini.

Database agen menyediakan informasi identitas legal agen yang resmi, dilengkapi sistem QR Code untuk validasi cepat. Sementara database polis menyajikan data lengkap seluruh polis yang dilaporkan lewat APOLO, mencakup manfaat, risiko, dan pemegang polis.

Data terverifikasi ini memungkinkan masyarakat memeriksa keabsahan informasi dengan mudah, serta memberi ruang bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan efisiensi operasional.

BACA JUGA  ASN Barito Selatan Dibekali Pemahaman Keterbukaan Informasi

Regulator juga memperoleh alat yang lebih efektif untuk melakukan validasi silang, analisis risiko, dan penyusunan kebijakan yang lebih presisi berdasarkan data riil.

Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa peluncuran ini adalah implementasi nyata dari reformasi struktural yang diatur dalam UU P2SK. Agen dan data polis menjadi pilar utama dalam sistem distribusi dan perlindungan konsumen.

“Kepercayaan publik tidak bisa dibangun hanya dengan regulasi. Perlu alat, data, dan kolaborasi nyata untuk mewujudkannya,” tegas Ogi.

Ia menambahkan, efektivitas sistem ini sangat bergantung pada keseriusan seluruh pelaku industri dalam menjalankannya secara disiplin dan konsisten.

BACA JUGA  Bangun Iklim Investasi Ramah Pemuda, Pemuda Katolik Lakukan Konsolidasi

“Peluncuran hari ini hanyalah permulaan. Tanggung jawab untuk menghidupkan sistem ini ada di tangan kita bersama,” tandas Ogi. (Red/Adv)

Website |  + posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *