PALANGKARAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar peresmian Kelas Digital Huma Betang yang dipusatkan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur. Program ini menjadi harapan baru dalam menguatkan akses pendidikan digital di Bumi Tambun Bungai.
Gubernur H. Agustiar Sabran menegaskan bahwa digitalisasi pendidikan adalah kebutuhan zaman yang harus direspons dengan langkah nyata oleh pemerintah.
“Pendidikan tidak lagi hanya soal mencatat di buku, tetapi soal membuka akses informasi, memperluas sumber belajar, dan memberikan kesetaraan materi pelajaran kepada seluruh anak didik, baik di kota maupun desa. Tetapi jangan 100 persen digitalisasi, 25 persen menulis, 75 persen digitalisasi,” jelasnya, Rabu (10/9/2025).
Program ini menghadirkan layanan digital mulai dari absensi berbasis aplikasi, modul daring, hingga pelaksanaan ujian online yang dapat dipantau langsung oleh pihak sekolah maupun pemerintah.
Selain itu, dukungan infrastruktur berupa TV interaktif juga disiapkan agar suasana pembelajaran lebih menarik dan mendorong interaksi aktif antara guru dan murid.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa Kelas Digital Huma Betang merupakan inovasi pertama di Indonesia yang digagas secara sistematis oleh pemerintah daerah.
“Kelas Digital Huma Betang menjadikan pengawas, guru, siswa, hingga Dinas Pendidikan berada dalam satu platform digital yang sama. Langkah ini terus dikembangkan agar tidak ada gap antara pendidikan di pedalaman dan perkotaan,” ucapnya.
Respon positif datang dari kalangan guru. Yostra Timi, pengajar di SMAN 2 Palangka Raya, mengungkapkan rasa terbantunya dalam proses pembelajaran karena fitur-fitur digital yang lebih praktis.
Hal yang sama dirasakan oleh siswa SMAN 2 Palangka Raya, Ridani Pratama Supayitno, yang menyatakan rasa gembiranya dengan adanya program ini. Menurutnya, belajar kini lebih interaktif dan tidak membosankan.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah menghadirkan inovasi spektakuler ini,” tandas Ridani. (Red/Adv)
