PALANGKARAYA – Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Iwan Kurniawan menyerukan pendekatan kemanusiaan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu ditegaskannya dalam Apel Gelar Personel dan Sarpras Penanggulangan Karhutla di Lapangan Barigas Mapolda Kalteng, Jumat (16/5/2025).
Menurutnya, Karhutla bukan hanya persoalan lingkungan atau ekonomi, tetapi menyangkut hak dasar manusia atas udara bersih, kesehatan, dan kehidupan yang layak.
“Anak-anak tidak bisa sekolah, lansia terpapar asap, ekonomi terganggu, kesehatan tergadai. Ini bukan isu teknis, ini isu kemanusiaan,” ucap Kapolda.
Ia menyebutkan bahwa bencana asap besar akibat Karhutla di masa lalu harus menjadi pelajaran kolektif. Karena itu, pencegahan lebih utama daripada pemadaman.
Kapolda juga memaparkan tren penurunan kasus pada 2024 sebagai hasil kerja keras semua pihak. Namun, ia mengingatkan bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem tetap menjadi ancaman serius ke depan.
Dalam apel itu, Irjen Iwan menerima bantuan alat pemadam dari alumni Bhara Daksa Angkatan 91 dan langsung meminta agar peralatan tersebut digunakan dalam pelatihan lintas instansi.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat. “Mari kita ubah budaya. Jangan lagi bakar lahan sebagai kebiasaan. Jadikan menjaga hutan sebagai gaya hidup,” ujarnya.
Apel tersebut dihadiri Gubernur H. Agustiar Sabran, Forkopimda, BPBD, serta unsur TNI dan organisasi masyarakat. Seluruhnya menyatakan kesiapan menghadapi Karhutla 2025 sebagai misi bersama.
“Ini bukan tentang siapa yang bertugas, tapi tentang siapa yang peduli,” tutup Kapolda. (Red/Adv)