Pemprov Kalteng Lakukan Sidak, Pastikan Pasokan Pangan Aman Jelang Iduladha

  • Share
Kegiatan sidak pemantauan harga bapok dan stok pangan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan bersama TPID Kalteng di Palangka Raya.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau harga dan ketersediaan pangan pokok di Kota Palangka Raya menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, pada Selasa (3/6/2025).

Pemantauan dilakukan di Pasar Besar Palangka Raya dan Gudang Bulog di Jalan Tjilik Riwut KM 7. Kegiatan ini dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.

“Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan masih stabil dan tidak mengalami lonjakan yang berarti,” kata Yuas dalam keterangannya.

BACA JUGA  Pemkot Palangka Raya Distribusikan Beras untuk 238 Warga

Berikut rincian harga bahan pokok yang dipantau Gula: Rp18.000/kg, Beras medium: Rp13.100/kg, Beras premium: Rp16.000/kg, Minyak goreng: Rp15.700–Rp16.000/liter, Cabai merah: Rp50.000/kg, Cabai keriting: Rp60.000/kg, Bawang merah: Rp36.000/kg, Bawang putih: Rp45.000/kg, Telur dan daging ayam ras: Rp30.000–Rp34.000/kg, Daging sapi: Rp140.000/kg

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Agus Candra, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah antisipatif untuk menjaga ketahanan pangan di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang hari raya.

BACA JUGA  Pemprov Tidak Jadi Tarik Aset, Kantor Wali Kota Aman

“Ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah. Kami tidak ingin masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya saat Iduladha,” ujar Agus.

Ia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak akan terus dilakukan demi memastikan kelancaran distribusi pangan di seluruh wilayah.

Perwakilan Bulog Provinsi Kalteng, Fetrus Rholando, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memastikan bahwa stok beras masih dalam kondisi aman.

Namun, untuk sementara, penyaluran beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dihentikan karena Bulog tengah memprioritaskan pembelian gabah petani lokal.

“Kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait distribusi beras SPHP,” jelas Fetrus. (*)

BACA JUGA  Pesona Tambun Bungai 2025, Wujud Sinergi Bangkitkan Potensi Lokal Kalteng
+ posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *