Awal Tahun Menjanjikan, Investasi di Kalteng Tumbuh 72 Persen

  • Share
Kepala DPMPTSP Kalteng, Sutoyo.

PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah mencatat pertumbuhan investasi yang impresif pada triwulan I tahun 2025. Total realisasi investasi mencapai Rp7,16 triliun, naik 72,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng, Sutoyo, menyampaikan bahwa pencapaian ini terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,30 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp3,86 triliun.

“Realisasi investasi pada triwulan IV 2024 sebesar Rp4,98 triliun. Dibandingkan triwulan I 2025, ini menunjukkan pertumbuhan kuartalan sebesar 43,50 persen,” jelas Sutoyo, Rabu kemarin (11/6/2025).

BACA JUGA  Akses Pertanian Jadi Prioritas, Jalan di Bataguh Akan Dibangun dengan Anggaran Rp150 Miliar

Ia menambahkan bahwa sektor-sektor berbasis sumber daya alam masih menjadi motor utama investasi. Pertambangan mencatat realisasi tertinggi dengan Rp2,72 triliun, diikuti sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp2,59 triliun. Sektor industri makanan juga berkontribusi besar, yakni Rp980,73 miliar.

Untuk PMA, tiga subsektor dengan nilai investasi tertinggi adalah:

  • Tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan: Rp1,76 triliun.
  • Industri makanan: Rp894,79 miliar.
  • Pertambangan: Rp525,61 miliar.

Sementara untuk PMDN, tertinggi berasal dari:

  • Pertambangan: Rp2,20 triliun.
  • Tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan: Rp825,43 miliar.
  • Jasa lainnya: Rp434,56 miliar.
BACA JUGA  DPRD Minta Pemerintah Prioritaskan Titik Jalan Rawan Gelap

Target investasi yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM untuk Kalimantan Tengah tahun ini sebesar Rp25,93 triliun. Data realisasi diperoleh dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), yang wajib dilaporkan pelaku usaha secara berkala.

Sejalan dengan visi pembangunan Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong optimalisasi investasi berbasis hilirisasi dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Langkah ini juga mendukung arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

“Investasi akan menciptakan peluang kerja baru, memperkuat daya beli, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Secara langsung, ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah,” ujar Sutoyo. (*)

BACA JUGA  Kreativitas dan Kolaborasi Jadi Sorotan di Festival UMKM Kalteng
+ posts
  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *