PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memantapkan komitmen mendukung program nasional ketahanan pangan melalui percepatan cetak sawah dan optimalisasi lahan (OPLAH) 2025.
Langkah tersebut ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Tim Monitoring di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, pada Selasa (29/7/2025).
Gubernur, Agustiar Sabran mengatakan Kalteng memiliki potensi strategis untuk menjadi penyangga swasembada pangan nasional.
“Program ini bukan hanya untuk kebutuhan daerah, tetapi mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Kita harus bergerak serentak agar target ini tercapai,” ujarnya.
Target cetak sawah Kalteng mencapai 85.740 hektare, dengan progres lahan kontrak 67.149 hektare. Sementara optimalisasi lahan ditetapkan 6.482 hektare.
Tim Monitoring dibentuk sebagai pusat koordinasi lintas sektor melibatkan pemerintah, TNI, akademisi, kontraktor, dan pemangku kepentingan lainnya.
Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung menegaskan penyelesaian lahan eksisting menjadi prioritas utama.
“Kurang lebih 35 ribu hektare harus dirampungkan lebih dulu dengan pengawasan ketat agar sesuai kontrak. Kita ingin hasil di lapangan sesuai kuantitas dan kualitas yang ditetapkan,” jelasnya.
Leonard juga mendorong evaluasi mingguan selama dua bulan mendatang dengan fokus wilayah Kapuas, Pulang Pisau, dan Seruyan.
Melalui Rakor ini, Pemprov Kalteng berharap dapat melahirkan strategi konkret untuk mempercepat realisasi program OPLAH sekaligus memperkuat posisi sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. (*)