KASONGAN – Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, memberikan apresiasi terhadap langkah progresif Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng yang menghadirkan inovasi pemantauan digital melalui platform Pendidikan Kalteng atau PENA Kalteng dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) bagi peserta didik.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital tersebut menjadi langkah maju dalam tata kelola program pendidikan, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas.
“Inovasi seperti ini sangat penting. Pemantauan melalui PENA Kalteng tidak hanya membantu pengawasan di lapangan, tetapi juga memastikan bahwa program makan bergizi gratis benar-benar diterima oleh anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya, baru-baru ini.
Faridawaty menambahkan, sistem digital memungkinkan proses pemantauan dilakukan secara real time dan terintegrasi antara pihak sekolah, dinas pendidikan, hingga pemerintah provinsi.
Dengan begitu, potensi kendala seperti ketidaktepatan sasaran atau keterlambatan distribusi dapat diminimalkan.
“Dengan adanya data digital yang bisa diakses kapan saja, proses evaluasi menjadi lebih mudah dan objektif. Kita bisa melihat langsung sejauh mana program berjalan dan di mana perlu dilakukan perbaikan,” jelasnya.
Ia juga mendorong agar pemerintah kabupaten dan kota di Kalteng dapat mengadopsi pola serupa untuk memperkuat pelaksanaan program di daerah masing-masing.
Menurutnya, inovasi digital di bidang pendidikan menjadi langkah strategis menuju sistem pemerintahan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Transformasi digital seperti ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal komitmen terhadap pelayanan publik yang lebih baik,” tegasnya.
Program makan bergizi gratis merupakan salah satu prioritas nasional yang diimplementasikan secara bertahap oleh pemerintah, termasuk di Kalteng.
Melalui pemantauan digital berbasis PENA Kalteng, diharapkan pelaksanaan program semakin efektif dalam mendukung peningkatan kualitas gizi, kesehatan, dan konsentrasi belajar peserta didik di seluruh wilayah. (*)
