PALANGKA RAYA – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dalam menekan angka stunting hingga mencapai target 20,6 persen pada tahun 2025 mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, Bryan Iskandar, menilai penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi dan komitmen lintas sektor.
“Stunting bukan hanya persoalan gizi semata. Di dalamnya juga ada aspek pendidikan, pola asuh keluarga, sanitasi, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Karena itu, tidak bisa hanya Dinas Kesehatan yang bekerja sendiri,” ujar Bryan, Selasa (7/10/2025).
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta pemerintah kabupaten dan kota. Dengan sinergi yang kuat, program percepatan penurunan stunting diyakini dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Semua pihak harus memiliki komitmen yang sama. DPRD sendiri siap memberikan dukungan, baik dari sisi kebijakan, pengawasan, maupun alokasi anggaran,” tegasnya.
Bryan juga menekankan bahwa penanganan stunting merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi pembangunan SDM Kalteng.
Anak-anak yang tumbuh sehat dan memiliki kualitas gizi baik akan menjadi generasi penerus yang mampu bersaing di masa depan.
“Jika stunting dapat ditekan secara signifikan, maka Kalteng akan memiliki generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Itulah tujuan utama kita,” pungkasnya. (*)