PALANGKA RAYA – Wakil Ketua III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Junaidi, mengingatkan seluruh pengelola dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak hanya fokus pada penyediaan makanan, tetapi juga memastikan kualitas, kebersihan, dan kandungan gizinya benar-benar memenuhi standar.
Menurut Junaidi, program MBG merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah.
Namun, keberhasilan program tersebut bergantung pada keseriusan para pengelola dalam menjaga mutu bahan pangan serta kebersihan dapur.
“Program ini bagus dan patut diapresiasi, tetapi jangan sampai pelaksanaannya asal-asalan. Makanan yang diberikan harus bergizi, sehat, dan aman dikonsumsi anak-anak,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Ia menambahkan, bahan pangan yang digunakan harus selalu segar, terutama untuk lauk seperti ikan, ayam, dan sayur. Penggunaan bahan yang tidak layak, menurutnya, justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak.
“Gunakan bahan berkualitas dan hindari bahan yang sudah tidak layak. Ini menyangkut keselamatan dan kesehatan anak-anak kita,” tegasnya.
Selain bahan pangan, Junaidi menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dapur dan peralatan masak.
Menurutnya, dapur yang bersih akan menghasilkan makanan yang aman, sementara dapur yang kotor berisiko menjadi sumber penyakit.
“Kebersihan itu hal mutlak. Jangan biarkan ada kotoran atau lalat yang bisa mencemari makanan,” katanya menambahkan.
DPRD Kalteng bersama Badan Gizi Nasional (BGN), lanjutnya, akan terus melakukan pemantauan agar pelaksanaan program MBG benar-benar sesuai standar dan berdampak positif bagi peserta didik.
“Kami akan terus mengawal pelaksanaannya. Ini bukan hanya soal program, tapi soal masa depan generasi kita,” ujar Junaidi.
Ia berharap, para pengelola dapur MBG di seluruh wilayah Kalteng dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, mengingat makanan bergizi yang disajikan turut menentukan masa depan kesehatan anak-anak daerah. (*)


 
 
									








